Sosok Ibu Yang Bagaimana

Obachti 95

Blogger friendly sharing

Sosok Ibu Yang Bagaimana

Jane Doe By Jane Doe 16
A
da sebuah kisah yang membuat mata saya berkaca-kaca karena terbawa alur. Kisah ini menggambarkan bagaimana sosok ibu dapat memberi jawaban yang telak kepada anaknya. Cerita diawali dengan cerita anaknya, “Ibu, sahabatku bercerita jika ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk hingga nyamuk itu kenyang dan pergi agar nyamuk itu tidak menggigit sahabatku. Apakah ibu juga akan berbuat yang sama untukku?”


Sang ibu tertawa dan menjawab cerita anaknya, “Tidak. Tetapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam agar tidak sampai menggigit kamu dan keluarga kita.”

Mendengar jawaban sang ibu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak selang beberapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Dan bercerita kembali dengan diiringi pertanyaan. “Terus Bu, aku pernah mendengar cerita. ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dengan memeluk ibunya penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu menjawab anaknya, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”

Ada banyak orangtua yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, lebih bijak apabila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Lebih bijjak lagi jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri, agar supaya kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

Sumber : kisah inspiratif - iphincow.wordpress.com

16 comments

  1. ibu adalah sosok pertama yang harus kita hormati sob, apapun yang kita berikan kepadanya tidak akan bisa membalas jasanya...

    nice sharing sahabat..:}

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang tua memang selalu memiliki solusi yang lebih baik untuk putra-putrinya. #salaman
      Terima Kasih kunjungannya sobat

      Delete
  2. ya, benar. tulisan ini nggak hanya menginspirasi para ibu, tapi juga para bapak dan calon bapak.

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Oh! Maaf sob, nggak tau kenapa komentar sobat masuk folder spam. Dan saya juga baru cek spammnya tiba2 ada 11 spam. Maaf ya sob

      Delete
  4. Ibu adalah segala tempat untuk bersandar. walau kita sudah dewasa pun, ibu masih ada rasa kawatir akan keadaan kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener sob, semua kebaikannya kepada kita terus mengalir hingga dia tiada. #salaman

      Delete
  5. benar banget sob.., cz gk selamax ortu kan bersama anakx..., cz semua akan mati, maka didiklah anak anda tuk bs berdiri diatas kaki sendiri... *smile

    nice post sob..!

    ReplyDelete
  6. saya jadi meneteskan air mata sobat mengingat ibu saya,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama kali membaca, hati saya juga tersentuh sob #salaman

      Delete
  7. yup, kelak anak yg membantu merawat ortu bila tiba saatnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga saja saya bisa merawat kedua orang tua saya. Terima kasih kunjungannya mbak dhiniez #salaman

      Delete
  8. Cool... sip sip.
    Berkorban tapi jangan ampe jadi anaknya manja yah...

    ReplyDelete

Post a Comment